![film nabi muhammad dihina film nabi muhammad dihina](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/ilustrasi-nabi-muhammad_201009152527-801.jpg)
![film nabi muhammad dihina film nabi muhammad dihina](https://i1.wp.com/www.eramuslim.com/media/2018/02/anjing.jpg)
“Wahai kaum mukmin kalian lebih ditakuti oleh orang-orang munafik daripada Allah. Ini ditegaskan Allah dalam Al Quran Surah Al Hasyr ayat 13. Lantas Ustadz Abu Jibril menyitir sebuah firman Allah untuk sama-sama direnungi dan diamalkan, bahwa orang kafir dan munafik lebih takut kepada orang mukmin dibanding kepada Allah. Yang paling ditkuti oleh orang kafir adalah mukmin mujahid,” tukasnya. Penyerangan yang diajungi jempol oleh kalangan mukmin mujahid ini juga dinilai oleh Ustadz Abu Jibril sebagai menggentarkan orang-orang kafir. “Pertanyaannya kenapa pembaintaian kaum muslimin di Irak, Suriah, dan negeri-negeri Muslim, para peminpin dunia ini tidak tampil, kemana mereka?”īerbicara via telepon kepada Selasa pagi, dia menjelaskan bahwa penyerangan terhadap kantor majalah penghina Islam itu adalah bentuk pelaksanaan syariat Allah yang telah baku dan tidak akan berubah selamanya karena suatu hal atau kondisi. Ustadz Abu Jibril juga mempertanyakan sikap para pemimpin dunia bersama konon 3,7 juta warga yang melakukan aksi solidaritas untuk matinya 12 orang, sementara bungkam terhadap pembunuhan massal terhadap kaum Muslimin di negeri-negeri Muslim. “Mengapa mereka malah menghina orang Islam dan membela orang kafir?” tanya Wakil Amir Majelis Mujahidin ini. Terkait, Ustadz Abu Muhammad Jibriel Abdurrahman mempertanyakan sikap sebagian dari kalangan umat Islam yang menghina aksi umat Islam yang membunuh para penghina agama Allah dan penghina Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam. Belum lagi kebiadaban rezim syiah Bashar Assad terhadap kaum Muslimin yang telah membunuh ratusan ribu jiwa. Lihat fakta dan datanya, di satu sisi mata dan mulut mereka berteriak keras memberikan kecaman atas penyerangan Charlie Hebdo, di saat yang bersamaan mereka menutup mata, telinga, dan mulutnya atas penyerangan Amerika terhadap anak-anak, masyarakat sipil dan perempuan dan di Irak, Afghanistan, Pakistan, dan Palestina yang hingga saat ini masih terus berlanjut dan telah menghilangkan jutaan nyawa umat Islam. Namun sejatinya, semua kecaman tak lebih hanya menggambarkan perilaku orang-orang kafir yang senantiasa menggunakan standar ganda. Sementara yang memiliki hak untuk mengekspresikan rasa marah hanyalah Barat. Seakan, umat Islam tidak diperbolehkan mengekspresikan rasa marahnya, pun ketika Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam dihina. Kebebasan yang pada kenyataannya malah menghina keyakinan suci umat Islam. Padahal Charlie Hebdo dengan bebasnya berulang kali menampilkan karikatur satir menghina Islam, dengan anggapan bahwa apa yang mereka lakukan adalah semata wujud dari kebebasan berekspresi dan berpendapat. Sementara mereka yang mengecam intinya adalah bahwa penyerangan ini adalah tindakan biadab. Lega para penghujat Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam yang nota bene adalah penghina Islam juga itu telah menerima ganjaran yang seharusnya mereka terima. Yang setuju merasa lega, hukum Allah telah ditegakkan.
#FILM NABI MUHAMMAD DIHINA PRO#
JAKARTA () – Sejumlah pandangan pro kontra mewarnai penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang. TENTANG PENYERANGAN TERHADAP CHARLIE HEBDO, PARIS.